Malam kembali hadir, Istirahatlah, dunia tak ada habisnya untuk dikejar
Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar, menyampaikan sebuah nasehat yang penuh hikmah:
“Malam kembali hadir mengingatkan kita bahwa hidup tak selamanya terang, ada gelap, duka, dan sunyi. Kamu lelah? Istirahatlah, karena dunia tak ada habisnya untuk dikejar.”
Pesan ini mengajarkan tentang pentingnya menerima kenyataan bahwa hidup memiliki fase terang dan gelap, suka dan duka. Bahwa hidup bukan tentang positif saja, tetapi yang negatif pun juga ada. Manusia sering kali terjebak dalam ambisi mengejar dunia tanpa henti, hingga lupa bahwa kelelahan adalah bagian alami dari perjalanan hidup. Rumi mengingatkan kita bahwa ada waktu untuk berusaha, dan ada waktu untuk berhenti sejenak serta merenungi makna hidup.
Pentingnya Istirahat dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, keseimbangan antara usaha dan istirahat sangat dianjurkan. Allah menciptakan siang dan malam bukan tanpa tujuan, melainkan sebagai tanda bagi manusia untuk memahami ritme kehidupan. Allah berfirman:
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash: 73)
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. An-Naba: 10-11)
Ayat ini menegaskan bahwa malam diciptakan sebagai waktu untuk beristirahat dan menenangkan diri setelah beraktivitas sepanjang hari. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mengabaikan kebutuhan istirahat, padahal kelelahan yang tidak diimbangi dengan ketenangan hati dapat mengganggu keseimbangan fisik dan spiritual.
Vibrasi Hati dan Kedamaian Jiwa
Dalam konteks vibrasi hati, kelelahan bukan hanya terjadi pada tubuh, tetapi juga pada jiwa. Jika seseorang terus-menerus berada dalam keadaan stres, gelisah, dan mengejar dunia tanpa henti, getaran hatinya akan menjadi rendah, yang bisa menyebabkan perasaan kosong dan kehilangan arah. Untuk menjaga keseimbangan, penting bagi kita untuk memperhatikan energi batin dan mengambil waktu untuk beristirahat, bermeditasi, serta mendekatkan diri kepada Allah.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa menjaga kesehatan tubuh dan jiwa adalah bagian dari ibadah. Beristirahat bukan berarti menyerah, tetapi merupakan cara untuk mengembalikan energi dan meningkatkan kualitas vibrasi hati agar tetap selaras dengan kehendak Allah.
Malam Sebagai Waktu untuk Refleksi
Malam tidak hanya menjadi simbol istirahat fisik, tetapi juga waktu yang tepat untuk refleksi dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Islam, tahajud adalah salah satu bentuk ibadah yang dilakukan di malam hari, di mana seseorang dapat menenangkan pikirannya, berdoa, dan meningkatkan vibrasi hatinya.
Allah berfirman:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Ketika seseorang meluangkan waktu di malam hari untuk beristirahat dan bermuhasabah, ia akan menemukan ketenangan yang lebih dalam, memperbaiki vibrasi hatinya, dan mendapatkan kejernihan pikiran untuk menghadapi hari berikutnya dengan lebih baik.
Kesimpulan
Puisi Rumi ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam hiruk-pikuk dunia tanpa jeda. Hidup memang memiliki siklus terang dan gelap, suka dan duka, tetapi kita harus belajar untuk menerima dan mengelola setiap fase dengan baik. Dengan menjaga keseimbangan antara usaha dan istirahat, serta menyelaraskan vibrasi hati dengan energi ketenangan dan kepasrahan kepada Allah, kita akan menemukan kebahagiaan sejati.
Jadi, jika kamu merasa lelah, istirahatlah. Dunia akan terus berputar, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga hati tetap damai dalam setiap perjalanan yang kita tempuh.
~admin.vibrasihati.com~