Jangan berduka Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain – Rumi
Nasehat Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar, yang akan kita renungkan adalah tentang hikmah dibalik kehilangan.
“Jangan berduka. Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.”
Pesan ini mengajarkan kita tentang hakikat kehilangan dan keikhlasan dalam kehidupan. Banyak orang merasa sedih ketika kehilangan sesuatu yang berharga, baik itu dalam bentuk materi, hubungan, atau kesempatan. Namun, Rumi mengingatkan bahwa segala sesuatu dalam hidup ini memiliki siklusnya sendiri. Apa yang tampaknya hilang sebenarnya tidak benar-benar lenyap, tetapi hanya berubah bentuk dan akan kembali dalam wujud lain yang mungkin lebih baik.
Perspektif Islam tentang Kehilangan dan Keikhlasan
Dalam Islam, kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari ujian kehidupan. Setiap kehilangan memiliki hikmah yang hanya bisa dipahami dengan kesabaran dan keyakinan kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan bahwa kita sering kali tidak memahami hikmah di balik setiap kejadian. Apa yang kita anggap sebagai kehilangan bisa jadi merupakan jalan menuju sesuatu yang lebih baik.
Vibrasi Hati dan Sikap Mental Positif
Dalam konsep vibrasi hati, seseorang yang terus-menerus berduka dan meratapi kehilangan akan memancarkan energi rendah yang menarik lebih banyak kesedihan. Sebaliknya, ketika seseorang menerima kehilangan dengan ikhlas dan percaya bahwa sesuatu yang lebih baik akan datang, ia akan memancarkan energi positif yang menarik keberlimpahan baru dalam hidupnya.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Ketahuilah bahwa apa yang ditakdirkan untuk menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu tidak akan pernah menimpamu.” (HR. Abu Dawud)
Hadits ini mengajarkan bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Allah dengan sempurna. Tidak ada yang benar-benar hilang tanpa tujuan, dan apa yang telah ditetapkan untuk kita pasti akan kembali dalam bentuk yang lebih baik.
Mengubah Cara Pandang terhadap Kehilangan
Untuk menerima kehilangan dengan lapang dada dan melihatnya sebagai bagian dari perjalanan hidup, seseorang perlu:
- Meningkatkan Keimanan – Percaya bahwa Allah memiliki rencana terbaik untuk setiap hamba-Nya.
- Meningkatkan Vibrasi Hati – Dengan bersyukur dan berpikir positif, energi dalam diri akan lebih selaras dengan keberlimpahan.
- Melepaskan dengan Ikhlas – Tidak melekat pada sesuatu yang telah pergi, tetapi percaya bahwa hal baru yang lebih baik akan datang.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)
Ayat ini memberikan harapan bahwa setiap kehilangan akan diikuti oleh kemudahan dan pengganti yang lebih baik.
Kesimpulan
Nasehat Rumi ini mengajak kita untuk tidak berduka berlebihan atas kehilangan, tetapi melihatnya sebagai bagian dari perjalanan kehidupan yang lebih luas. Dengan memahami ajaran Islam, meningkatkan vibrasi hati, dan mengubah cara pandang terhadap kehilangan, kita akan lebih siap menghadapi setiap perubahan dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan.
Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain. Percayalah bahwa sesuatu yang lebih baik sedang menantimu.